CDC Amerika Serikat Masukan Rusia ke Daftar Merah Rawan Covid-19

Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan Rusia ke daftar tujuan perjalanan berisiko sangat tinggi, pada Senin (1/11).

Dilansir CNN, negara terbesar di dunia itu naik ke degree 4 (level tertinggi yang sudah ditentukan oleh CDC). Sebelumnya Rusia masuk ke degree 3 untuk melakukan perjalanan selama COVID-19.

Negara yang populer untuk dijadikan tempat liburan oleh turis asing beberapa ada yang dimasukkan CDC ke dalam daftar merah. Setidaknya ada 80 negara yang berada di daftar merah tersebut, contohnya:
  • Belgia
  • Burkina Faso
  • Rusia
  • Slovakia
  • Austria
  • Barbados
  • Botswana
  • Kroasia
  • Yunani
  • Irlandia
  • Maladewa
  • Swiss
  • Thailand
  • Turki

Perkembangan Kasus COVID-19 di Rusia


Kasus COVID-19 di Rusia terlihat ada peningkatan dari hari sebelumnya. Pada Selasa (2/11), Rusia ketambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 39.008 kasus.

Dilansir Antara, kematian pun di hari itu juga mencatat rekor yaitu 1.178 kematian. Jika ditotal secara keseluruhan untuk kasus COVID-19 di Rusia sebanyak 8,59 juta kasus, serta kematian totalnya menjadi 240.871.

Satgas COVID-19 Rusia melaporkan, saat ini tercatat ada 939.698 kasus aktif, angka kesembuhan pun juga mengalami kenaikan, yaitu 30.905 yang dihitung sejak Senin.

Karena meningkatnya kasus tersebut, kawasan Nizhegorodskaya Oblast memperpanjang libur bekerja hingga 14 November untuk membantu menekan lonjakan kasus COVID-19 di negaranya.

Ada faktor lain yang harus dipertimbangkan wisatawan selain risiko penularan yang sudah ditetapkan oleh CDC.

"Tingkat penularan adalah satu tonggak petunjuk. Yang lain adalah tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk diikuti di tempat yang Anda tuju dan yang ketiga adalah apa yang Anda rencanakan setelah Anda berada di sana," kata Wen, seorang dokter darurat dan profesor kebijakan kesehatan dan manajemen di George Washington University Milken Institute School of Public Health.

Dalam panduan perjalanan CDC, pihaknya telah menyarankan para turis yang hendak pergi liburan ke luar negeri untuk vaksinasi secara lengkap. Jika belum, lebih baik hasrat untuk jalan-jalan harus ditahan terlebih dahulu.

CDC pun menambahkan sudah divaksinasi COVID-19 secara lengkap bukan berarti terhindar dari virus tersebut. Turis tersebut juga bisa tertular beberapa varian COVID-19 yang mulai bermutasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peringatan 89 Tahun Aksi Monarki Absolut di Thailand, Demo yang di Ikuti Ratusan Orang di Bangkok

Manfaat Dari Air Kelapa Murni dan Cara Mengkonsuminya Dengan Benar

Beberapa Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Oleh Seorang Wanita Sehabis Melahirkan